Oleh : Devita Mala Sari
NIM : 111201076
NIM : 111201076
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Mungkin
tak semua orang kenal buah matoa. Buah yang mempunyai nama latin Pometia
pinnata ini merupakan tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Papua
Barat. Buah yang rasa dan aromanya enak ini ternyata kaya manfaat. Pohon buah
matoa termasuk pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter
rata-rata maksimum 100 cm dan tahan terhadap serangga yang umumnya merusak
tanaman. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi.
Buah
ini sekilas terlihat seperti buah kedondong dengan kulit hijau kecokelatan dan
bentuknya agak oval. Cara membuka buah ini, pecahkan kulit buah dengan tekanan
dari ibu jari. Cangkangnya tidak terlalu keras dan terdapat selaput tipis pembungkus di dalamnya.
Salah satu keunikan buah matoa adalah aromanya yang mirip buah durian. Tekstur
buah ini bisa dideskripsikan seperti kelengkeng sedikit kenyal seperti nangka,
dan rasa buah ini manis legit. Unik sekali.
Buah
matoa seperti buah lain dan terasa segar jika dimakan, Buah ini kaya akan
vitamin C dan E namun memiliki kandungan glukosa jenuh. Menurut sebagian orang
yang memakannya, jika mengonsumsi secara berlebihan terasa agak teler.Kandungan
vitamin C dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal
radikal bebas dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan
vitamin E pada buah matoa dapat membantu meringankan stress, memberikan nutrisi
pada kulit, serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker dan penyakit
jantung koroner.
Buah
matoa ini dihargai Rp. 30.000 per kilogram dan bisa ditemui di supermarket.
Umumnya dikemas dan dijual per setengah kilogram. Jika ingin membuat jus atau
buah segar yang berbeda, buah ini bisa jadi pilihan.
ISI
Matoa (Pometia pinnata) merupakan
tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter
dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam
setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan
kemudian.
Penyebaran buah matoa di Papua
hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m
dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang)
dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik
adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).
Di Papua dikenal 2 (dua) jenis
matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya
adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah
yang kenyal dan nglotok seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan
diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging
buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat
dari jenis warna buahnya, baik Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu matoa merah, kuning, dan hijau. Ciri pembeda tersebut
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Jenis
|
Parameter Pembeda
|
||
Warna Kulit Buah
|
Daun
|
Warna Bunga
|
|
Matoa Hijau
|
Hijau
|
Lebar, tebal, hijau tua
|
Coklat
|
Matoa Kuning
|
Kuning
|
Memanjang, kurang tebal, hijau muda
|
Kuning
|
Matoa Merah
|
Merah
|
Agak bulat/oval, tipis, hijau kekuningan
|
Coklat
|
Buah matoa dapat dikonsumsi segar.
Cita rasa buah ini sangat khas seperti rasa rambutan bercampur dengan lengkeng
dan sedikit rasa durian. Karena rasa dan aroma yang dikandungnya membuat matoa
memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat Papua.
KHASIAT
BUAH MATOA
Mungkin tidak semua orang mengetahui
tentang buah ini. Sebagian orang mengetahui bahwa buah ini merupakan buah yang
berasal dari papua, padahal buah ini juga dapat dijumpai di Maluku, Kalimantan,
Sulawesi dan jawa. Buah matoa ini termasuk dalam jajaran tanaman yang
langka dengan memiliki rasa yang manis dengan aroma yang seperti buah
durian dan sekilas dagingnya seperti buah rambutan. Buah ini memiliki pohon
tinggi rindang yang bisa mencapai tinggi 20 meter dengan akar yang kuat dan
kayu dari pohon matoa memiliki kualitas ekspor dan bagus untuk dijadikan bahan
bangunan.
Kulit dan bentuk dari buah ini sekilas seperti buah
kedondong, dengan warna kulit hijau kecoklatan dengan bentuk oval. Cangkangnya
tidak terlalu keras sehingga memudahkan untuk dibuka dan memiliki selaput tipis
sebagai pembungkus di dalamnya, tekstur dari buah ini seperti buah kelengkeng
yang sedikit kenyal. Buah ini memiliki kandungan yang kaya akan vitamin C dan E
namun memiliki kandungan glukosa yang jenuh. Dikatakan jika mengkonsumsi buah
ini terlalu berlebihan dapat membuat mabuk atau teler.
PENUTUP
Potensi Komoditas Buah Matoa di
Pasaran
Provinsi
Papua memiliki komoditas unggulan yaitu buah matoa (Pometia spp.).
Mutu buah matoa dari Papua dan harga memiliki mutu yang tinggi dan pasarnya pun
lebih tinggi. Informasi di lapangan, permintaan pasar untuk buah ini sangat
baik, bahkan pada beberapa pameran hasil pertanian, buah ini selalu habis
dengan cepat diborong pengunjung. Tapi sayangnya di Propinsi asal buah ini
belum dikembangkan dan pengolahan pertanian buah ini belum dilakukan secara
optimal.
Provinsi
Papua memiliki komoditas unggulan yaitu buah matoa (Pometia
spp.). Mutu buah matoa dari Papua dan harga memiliki mutu yang tinggi dan
pasarnya pun lebih tinggi. Informasi di lapangan, permintaan pasar untuk buah
ini sangat baik, bahkan pada beberapa pameran hasil pertanian, buah ini selalu
habis dengan cepat diborong pengunjung. Tapi sayangnya di Propinsi asal buah
ini belum dikembangkan dan pengolahan pertanian buah ini belum dilakukan secara
optimal.
0 komentar:
Posting Komentar