Selasa, 25 Juni 2013

MATOA: BUAH LOKAL NAN EKSOTIS

Posted by Unknown On 09.53 | No comments
Oleh   : Devita Mala Sari
NIM  : 111201076


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mungkin tak semua orang kenal buah matoa. Buah yang mempunyai nama latin Pometia pinnata ini merupakan tanaman khas Papua dan menjadi flora identitas Papua Barat. Buah yang rasa dan aromanya enak ini ternyata kaya manfaat. Pohon buah matoa termasuk pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm dan tahan terhadap serangga yang umumnya merusak tanaman. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi.
Buah ini sekilas terlihat seperti buah kedondong dengan kulit hijau kecokelatan dan bentuknya agak oval. Cara membuka buah ini, pecahkan kulit buah dengan tekanan dari ibu jari. Cangkangnya tidak terlalu keras dan terdapat selaput tipis pembungkus di dalamnya. Salah satu keunikan buah matoa adalah aromanya yang mirip buah durian. Tekstur buah ini bisa dideskripsikan seperti kelengkeng sedikit kenyal seperti nangka, dan rasa buah ini manis legit. Unik sekali.
Buah matoa seperti buah lain dan terasa segar jika dimakan, Buah ini kaya akan vitamin C dan E namun memiliki kandungan glukosa jenuh. Menurut sebagian orang yang memakannya, jika mengonsumsi secara berlebihan terasa agak teler.Kandungan vitamin C dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin E pada buah matoa dapat membantu meringankan stress, memberikan nutrisi pada kulit, serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker dan penyakit jantung koroner.
Buah matoa ini dihargai Rp. 30.000 per kilogram dan bisa ditemui di supermarket. Umumnya dikemas dan dijual per setengah kilogram. Jika ingin membuat jus atau buah segar yang berbeda, buah ini bisa jadi pilihan.

ISI
Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.
Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).
Di Papua dikenal 2 (dua) jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm. Dilihat dari jenis warna buahnya, baik Matoa Kelapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu matoa merah, kuning, dan hijau. Ciri pembeda tersebut sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Jenis
Parameter Pembeda
Warna Kulit Buah
Daun
Warna Bunga
Matoa Hijau
Hijau
Lebar, tebal, hijau tua
Coklat
Matoa Kuning
Kuning
Memanjang, kurang tebal, hijau muda
Kuning
Matoa Merah
Merah
Agak bulat/oval, tipis, hijau kekuningan
Coklat
Buah matoa dapat dikonsumsi segar. Cita rasa buah ini sangat khas seperti rasa rambutan bercampur dengan lengkeng dan sedikit rasa durian. Karena rasa dan aroma yang dikandungnya membuat matoa memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat Papua.
KHASIAT BUAH MATOA
Mungkin tidak semua orang mengetahui tentang buah ini. Sebagian orang mengetahui bahwa buah ini merupakan buah yang berasal dari papua, padahal buah ini juga dapat dijumpai di Maluku, Kalimantan, Sulawesi dan jawa. Buah matoa ini termasuk dalam jajaran tanaman yang  langka dengan memiliki rasa yang manis dengan aroma yang seperti buah durian dan sekilas dagingnya seperti buah rambutan. Buah ini memiliki pohon tinggi rindang yang bisa mencapai tinggi 20 meter dengan akar yang kuat dan kayu dari pohon matoa memiliki kualitas ekspor dan bagus untuk dijadikan bahan bangunan.
Kulit dan bentuk dari buah ini sekilas seperti buah kedondong, dengan warna kulit hijau kecoklatan dengan bentuk oval. Cangkangnya tidak terlalu keras sehingga memudahkan untuk dibuka dan memiliki selaput tipis sebagai pembungkus di dalamnya, tekstur dari buah ini seperti buah kelengkeng yang sedikit kenyal. Buah ini memiliki kandungan yang kaya akan vitamin C dan E namun memiliki kandungan glukosa yang jenuh. Dikatakan jika mengkonsumsi buah ini terlalu berlebihan dapat membuat mabuk atau teler.

           
PENUTUP
Potensi Komoditas Buah Matoa di Pasaran
Provinsi Papua memiliki komoditas unggulan yaitu buah matoa (Pometia spp.). Mutu buah matoa dari Papua dan harga memiliki mutu yang tinggi dan pasarnya pun lebih tinggi. Informasi di lapangan, permintaan pasar untuk buah ini sangat baik, bahkan pada beberapa pameran hasil pertanian, buah ini selalu habis dengan cepat diborong pengunjung. Tapi sayangnya di Propinsi asal buah ini belum dikembangkan dan pengolahan pertanian buah ini belum dilakukan secara optimal.
Provinsi Papua memiliki komoditas unggulan yaitu buah matoa   (Pometia spp.). Mutu buah matoa dari Papua dan harga memiliki mutu yang tinggi dan pasarnya pun lebih tinggi. Informasi di lapangan, permintaan pasar untuk buah ini sangat baik, bahkan pada beberapa pameran hasil pertanian, buah ini selalu habis dengan cepat diborong pengunjung. Tapi sayangnya di Propinsi asal buah ini belum dikembangkan dan pengolahan pertanian buah ini belum dilakukan secara optimal.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Blogger templates

About