Oleh : Silviana Novia Fitri R.
NIM : 111201068
A.
Persyaratan Tumbuh
B.
Penanaman
NIM : 111201068
PENDAHULUAN
I.
Gambaran Umum
Klasifikasi
dari tanaman cengkih adalah sebagai berikut:
Kerajaan :Plantae
Divisi :Angiosperms
Ordo :Myrtales
Famili :Myrtaceae
Genus :Syzygium
Spesies :S. aromaticum
Divisi :Angiosperms
Ordo :Myrtales
Famili :Myrtaceae
Genus :Syzygium
Spesies :S. aromaticum
Cengkih (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum),
dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah
tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae.
Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu
masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan
utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di
Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan
di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah flora
identitas Provinsi Maluku Utara.
Pohon cengkih merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh
dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga
pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna
merah jika bunga sudah mekar. Cengkih akan dipanen jika sudah mencapai panjang
1,5-2 cm.
Cengkih dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang utuh
atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia.
Terutama di Indonesia, cengkih digunakan sebagai bahan rokok kretek. Cengkih
juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat
Cina dan Jepang. Minyak cengkih digunakan
di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkih
kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif
untuk mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dengan memberikan
50-100 gram daun cengkih kering per tanaman.
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok
memerintahkan setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih,
agar harumlah napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah
mahal di zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh
bangsa Arab diabad pertengahan. Pada akhir abad ke-15,
orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India.
Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan perjanjian
Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian
dengan sultan Ternate. Orang Portugis membawa banyak cengkih
yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat
itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh
orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis
berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770.
Akhirnya cengkih dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar.
Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga cengkih sama dengan
harga emas karena tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana
dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga dan
sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih
menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.
Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di
Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota
Ternate. Poho yang disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi
36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia
mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.
Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial.
Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk
menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang
bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk
menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran
tradisional chōjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral;
"chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan
oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.
PEMBAHASAN
Cara
budidaya tanaman cengkeh adalah:
A.
Persyaratan Tumbuh
-
Tanah yang
sesuai untuk tanaman cengkeh adalah gembur, solum tanah tebal (minimal 1,5
meter) serta kedalaman air tanah lebih dari 3 meter dari permukaan tanah, jenis
tanah yang sesuai adalah latosol, podsolik merah, mediteran dan andoso.
-
Keasaman tanah
(pH) optimum berkisar antara 5,5 – 6,5.
-
Besarnya curah
hujan optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh berkisar 1.500 – 2.500
mm/tahun serta bulan kering kurang dari 2 bulan, suhu antara 25 – 34º C
kelembaban (RH) 80 – 90 %.
-
Ketinggian
tempat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh berkisar antara 200 – 600
meter diatas permukaan laut (dpl).
B.
Penanaman
1. Persiapan Lahan
-
Pembersihan lahan yang dilanjutkan dengan pegolahan
tanah.
-
Pembuatan lubang tanam, ukuran yang biasa
digunakan panjang, lebar dan kedalaman masing – masing berkisar antara 60 – 80
cm (60 X 60 X 60 cm atau 80 X 80 X 80 cm atau 80 X 80 X 60 cm)
-
2 minggu – 1 bulan sebelum tanam diberi pupuk
kandang sebanyak 5 – 10 Kg/pohon.
-
Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat
saluran drainase yang cukup.
2. Jarak Tanam
-
Jarak tanam yang biasa digunakan pada
penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan tanah.
Jarak tanam yang biasa digunakan adalah sekitar 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8
m = 178 pohon atau 8 m x 8 m = 156 pohon.
3. Pola Tanam
-
Penanaman dilaksanakan pada awal musim hujan.
-
Pola tanam campuran (polykuntur) dengan system tanam
pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x
5 m atau 14 m x 6 m sehingga tersedia ruangan untuk tanaman sela/campuran.
-
Tanaman campuran dapat dilakukan pada tanaman yang
belum produktif dan atau kurang
produktif.
C. Pemeliharaan Tanaman.
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap
selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan
periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap
masih menguntungkan secara ekonomis.
1. Pengelolaan
Lahan dan Tanaman.
Penggemburan
Tanah dan Sanitasi Kebun.
-
tanaman cengkeh umur 1 – 5 tahun merupakan periode
yang kritis, sekitar 10 – 30 % tanaman yang telah ditanam dilapangan mengalami
kematian atau perlu diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama
penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.
-
Penggemburan tanah disekeliling tanaman didaerah
sekitar perakaran di cangkul dangkal (± 10 cm) sekurangnya 2 kali setahun, pad
awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai persiapan pemupukan.
-
Gulma/alang-alang harus dibersihkan sampai
akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan herbisida.
1.
Pengaturan
Naungan
-
Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh
memerlukan naungan yang cukup, berupa naungan buatan/sementara.
-
Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode
musim kemarau setelah penanaman.
2.
Penyulaman.
-
Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan,
yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.
-
Bibit sulaman yang dignakan berasal dari sumber
benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.
3.
Penyiraman
-
Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan
kondisi tanah yang lembab, sehingga pada musim kemarau perlu adnya penyiraman.
-
Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan
lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.
4.
Pemasangan
mulsa
-
Untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan
memberikan kondisi lebih baik bagi pertumbuhan akar.
-
Dilakukan menjelang musim kemarau.
5.
Pemupukan.
-
tujuan pemupukan adalah untuk memperbaiki
pertumbuhan tanaman dan meningkatnya produksi cengkeh setelah panen.
-
Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan
pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam
tajuk.
-
Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk
organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik, baik tunggal maupun
berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran maupun tablet.
-
Pupuk anorganik berbentuk butiran (Urea, TSP/SP-36,
KCI, Kieserit) diberikan pada proyeksi tajuk 2/3 bagian dan 1/3 bagian dibawah
bagian dalam tajuk yang dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir
menjelang musim hujan.
-
Pupuk anorganik berbentuk tablet, diberikan dalam 8
lubang tugal (4 lubang dibawah proyeksi tajuk dan 4 lubang tual dibawah tajuk
bagi andalam) sedalam 10 – 15 cm. Pupuk tablet hanya diberikan setahun sekali,
yaitu pada awal musim hujan.
6.
Pengendalian
Hama dan Penyakit.
Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cengkeh, bahkan pada serangan
berat dapat menyebabkan kematian.
Hama yang umum menyerang tanaman cengkeh adlah
penggerek, perusak pucuk, perusak daun dan perusak akar. Sedangkan penyakit
yang sering menyerang antara lain : Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar
Daun Cengkeh (CDC), Die back (mati ranting), embun jelaga. Untuk
pengendaliannya dapat digunakan insektisida/fungisida sesuai anjuran.
D.
Panen
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang
pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 %. Waktu yang paling
baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul,
yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi
kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan
mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara
memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain
atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah
dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu
panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak
atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yng tepat yaitu
apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan
saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga
cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu
(tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah
dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman
rendah.
E. Penanganan Bunga Cengkeh
Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan
dari tangkai/gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan
pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang
terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan
menjemurnya dipanas matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.
-
Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada
alas tikar, anyaman bambu (giribig) atau plastik, atau pada lantai jamur yang
diberi alas plastik.
-
Selama proses pengeringan cengkeh dibolak-balik agar
keringnya merata.
-
Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna
bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah
dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.
-
Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari
sekitar 3 – 4 hari.
-
Standar perdagangan internasional
Kriteria
|
Batasan
|
Kadar air, % (basis basah)
|
<8
|
Benda asing, % (basis berat)
|
<1
|
Bunga berjamur, %
|
<1
|
Kandungan
nutrisi yang terdapat dalam 100 gr cengkeh adalah sebagai berikut:
·
Jumlah Kandungan Energi Cengkeh Kering
= 292 kkal
·
Jumlah Kandungan Protein Cengkeh
Kering = 5,2 gr
·
Jumlah Kandungan Lemak Cengkeh Kering
= 8,9 gr
·
Jumlah Kandungan Karbohidrat Cengkeh
Kering = 57,4 gr
·
Jumlah Kandungan Kalsium Cengkeh
Kering = 740 mg
·
Jumlah Kandungan Fosfor Cengkeh Kering
= 100 mg
·
Jumlah Kandungan Zat Besi Cengkeh
Kering = 5 mg
·
Jumlah Kandungan Vitamin A Cengkeh
Kering = 0 IU
·
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Cengkeh
Kering = 0 mg
·
Jumlah Kandungan Vitamin C Cengkeh
Kering = 0 mg
Tidak
hanya sebagai bumbu masakan, cengkeh juga memiliki segudang manfaat kesehatan. Cengkeh
umum diekstrak untuk mendapatkan minyaknya. Minyak cengkeh digunakan untuk
berbagai keperluan seperti minyak pijat, obat kumur, membantu relaksasi, dan
meredakan demam. Berikut adalah berbagai kegunaan minyak cengkeh bagi
kesehatan:
- Bau mulut.
Beberapa pasta gigi menggunakan cengkih
sebagai bahan untuk melawan bau akibat sakit gigi. Jika kita memiliki gigi
berlubang, tempatkan 1 butir cengkih di atasnya sehingga rasa sakit mereda
segera.
- Sirkulasi darah.
Ekstrak minyak cengkih membantu sirkulasi
darah tubuh. Karena sirkulasi darah yang lancar, sistem kekebalan tubuh
meningkat dan menjaga kita dari serangan berbagai penyakit.
- Metabolisme.
Cengkih juga dipercaya dapat meningkatkan metabolisme dan mempercepat pembakaran lemak. - Sistem pencernaan.
Bumbu pedas memang harus dihindari jika kita
bermasalah dengan pencernaan. Namun, cengkih justru membantu sistem pencernaan
dan mengurangi risiko sering mengeluarkan gas.
- Kejang otot.
Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum
berolahraga. Nah, jika mengalami kejang otot, konsumsilah cengkih. Bumbu dapur
ini membantu meringankan kejang otot.
- Antioksidan.
Cengkih adalah herbal kaya antioksidan dan melawan radikal bebas. Kesehatan dan kecantikan kulit pun akan dipertahankan jika rajin mengonsumsi cengkih. - Anti-infeksi.
Karena keampuhannya melawan bakteri dan kuman, cengkih merupakan antiseptik alami untuk meredakan infeksi, luka bakar, dan luka lainnya.
KESIMPULAN
1.
Cengkeh
meerupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat menguntungkan.
2.
Selain
sebagai bahan baku rokok, cengkeh dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
3.
Produksi
tanaman cengkeh dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan dan hanya sebagai bahan baku pembuatan rokok.
4.
Indonesia
merupakan Negara penghasil cengkeh terbesar di Dunia.
5.
Cengkeh
mengandung berbagai nutrisi yang sangat bermanfaat bagi manusia.
6.
Peluang
usaha cengkeh masih terbuka lebar karena masih banyaknya permintaan akan
cengkeh.
artikel yang bagus, salam kenal
BalasHapustolong penampakan cengkeh hutan (pohon, buah basah/kering, dan harganya) admin?
BalasHapus