Selasa, 23 Juli 2013


Tubuh manusia dan hewan bekerja menurut suatu siklus yang mengatur hubungan antar organ sehingga tubuh bisa berfungsi secara normal. Para ilmuwan pun mencari tahu apakah sistem yang sama juga dimiliki oleh tumbuhan.
Seperti halnya manusia, pohon ternyata juga memiliki jam biologis tubuh. Jam biologis ini akan mengkoordinasikan kegiatan sel dengan siklus siang dan malam.
Studi terdahulu memang telah menemukan kalau daun memiliki ritme sirkadian --siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup. Tapi studi terbaru melangkah lebih jauh. Para peneliti menemukan kalau bukan hanya daun yang memiliki siklus ini, melainkan juga seluruh bagian pohon.
"Semula tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ritme sirkadian akan memengaruhi seluruh bagian tubuh pohon," ujar Rubén Díaz Sierra, seorang fisikawan di Universitas Distance Education, Spanyol, seperti dikutip Live Science, Kamis, 18 Juli 2013. Ia menyakini, jika siklus ini bekerja untuk seluruh seluruh bagian pohon maka ini juga bekerja untuk seluruh hutan.

Hawkesbury Forest Experiment (FOTO: University of West Sidney)
Hawkesbury Forest Experiment (FOTO: University of West Sidney)

Penelitian ini dilakukan dengan memantau pohon di wilayah Hawkesbury Forest Experiment yang dibuat seperti "kamar" di dekat kota Sydney, Australia. Dalam penelitian ini, mereka mengamati asupan air dalam jenis pohon Tasmania yang diduga dapat memengaruhi perubahan iklim. Mereka mempelajari bagaimana pohon-pohon di dalam hutan eukaliptus Australia ini akan merespon perubahan karbon dioksida dalam atmosfer dan iklim.
Di sini, peneliti akan mengontrol suhu udara, kelembaban, dan jumlah cahaya yang mengenai pohon. Para peneliti mengukur berapa banyak uap air yang dilepaskan pohon melalui lubang kecil yang disebut stomata. Kemudian, para peneliti akan membandingkan tingkat penguapan saat kondisi mendung , kondisi cuaca konstan, dan kondisi cuaca yang mengalami perubahan dramatis sepanjang siang dan malam.
Hasilnya, peneliti melihat, penguapan menurun pada 6 jam setelah senja dan meningkat pada 6 jam sebelum fajar, meskipun ketika itu suhu dan kelembapan tetap konstan. Karena lingkungan tidak mengalami perubahan dan tidak memengaruhi siklus pohon maka peneliti menyimpulkan, jam biologislah yang menyebabkan kenaikan penguapan ini. Anggapan ini disampaikan oleh Víctor Resco de Dios dari Universitas Western Sydney.
"Pohon memiliki jaringan saraf tiruan, yakni pemodelan yang mirip otak," katanya. Jaringan ini digunakan untuk menentukan seberapa banyak ritme sirkadian memengaruhi buka-tutup stomata dan memengaruhi penggunaan air dalam pohon.
Temuan ini membawa implikasi penting untuk model perubahan iklim. Pasalnya, sejauh ini, teori perubahan iklim tidak pernah memperhitungkan waktu biologis pohon. Dengan temuan bahwa wktu biologis memengaruhi konsumsi karbon dioksida pohon maka hal ini akan mengubah teori tentang bagaimana perubahan iklim memengaruhi ekosistem.
dikurtip dari : http://www.suara-alam.com

3 komentar:

  1. oh, garis-garis yang menggambarkan usia pohon?

    BalasHapus
  2. hebat ya, sungguh kuasa Allah Swt, sampai pohon saja hidup tidak jauh berbeda dengan manusia

    BalasHapus

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Blogger templates

About